Rabu, Juni 28, 2006

angin pagi

angin pagi
menyusup ke dalam jendela
menusuk membawa kabaret
cerita-cerita riang tadi malam hari-hari kemarin

angin pagi
menghanyutkan kupu-kupu memekari bunga
menyisir daunan kering sepanjang boulevard
satu-satu hatiku tertambat
ada genangan hangat kuku dibawanya

aku memandangnya bagai galeri
aku nikmati bagai lukisan

dia yang menelusup di daun telinga bocah-bocah
bagai mengetuk lembut pintu-pintu pagi
sambil tersenyum memimpin permainan
'Ayo kita datangkan hari!
bertepuk-tepuk kita berlagu sama-sama
lihat sekitar sukuri karunia
Mari kita jaring sama-sama
mentari pagi semu jingga'

dia yang memeluk bagai jalinan kapas
memilin udara membawa terbang kemana suka
angin pagi membawa suasana memusat dirinya
menjadi cahaya hangat
membuat semua memilih terpesona
angin pagi menari-nari merentangkan tangannya
aku lihat telapak berkepak-kepak dan lesung pipit
aku lihat bocah-bocah di kulit pipinya berlarian polos

aku ingin memberikan jubahku dari sutra
melingkupinya dan memintanya jangan kemana-mana
aku ingin dibagi cerita
tentang bocah-bocah menyusuri tegalan bermain layang-layang
aku ingin diajari menggambar gajah, semut dan sawah seperti mereka
aku senang sekali bisa bernyanyi di pagi hari bertepuk-tepuk
aku ingin dongeng pangeran dan putri sebelum terlena

aku ingin angin pagi mengajariku membawa sukur seumur hidupku

aku minta lukisan
dari galeri yang susah kumasuki
aku minta angin pagi
dari rahim bumi yang tidak kumiliki

seegois itukah diriku
memintanya berlindung di balik jubah sutra
padahal adalah tugasnya memanggil hari bernyanyi-nyanyi
menyisir daun kering melintas di boulevard
serakus itukah jiwaku
memintanya menjagaku
melebihi bocah-bocah yang bergayut dalam pelukannya
bocah-bocah pembawa pagi dan nyala api
aku tak ingin sinar ilahi yang dimilikinya
kumonopoli lantas kunikmati sendiri

ah, angin pagi

kututup jendela ini
kucukupkan tentang angin pagi

...

angin pagi
sekre bem, 2:11 03/06/2002

Tidak ada komentar: